Penyalur DOD Pedaging dan Petelur

Powered By Blogger

Rabu, 25 Januari 2012

Itik Pedaging

penyaluran bibit itik unggul untuk daerah bengkulu masih sangat minim, sedangkan kebutuhan konsumen telur ataupun daging itik masih tinggi dan kebanyakan berasal dari daerah luar propinsi dan harga yang cukup tinggi. Kami dari PETERNAKAN AKBAR mencoba menyalurkan bibit itik pedaging dan itik petelur untuk daerah bengkulu yang di datangkan langsung dari pulau jawa. Kami juga menerima penjualan kembali itik yang
sudah apkir (tidak berproduksi) berusia2-3thn.
Silahkan hubungi kami diPETERNAKAN AKBAR desa Air Napal Bengkulu Utara Call 082178567755
email chantika.akbar@gmail.com

Selasa, 01 Maret 2011

Pembudidayaan Itik Petelur


BUDIDAYA TERNAK ITIK
( Anas spp. )
BUDIDAYA TERNAK ITIK
1.    SEJARAH SINGKAT
       Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2.    SENTRA PETERNAKAN
       Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3.    J E N I S
            Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1)  Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2)  Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3)  Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4.    MANFAAT
     1)    Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2)  Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3)  Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4)  Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5)  Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5.    PERSYARATAN LOKASI
       Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6.    PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
            Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).
Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1.      Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
  2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
  3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
  4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a.   kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b.  kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c.   kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
  1. Kondisi kandang dan perlengkapannya
    Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2.      Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1)         Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a.   membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b.   memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c.   membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2)         Perawatan bibit dan calon induk
a.   Perawatan Bibit
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b.   Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan Perkawinan
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3.      Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
  2. Pengontrol Penyakit
    Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
    Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a.   umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b.   umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c.   umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d.   umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

  1. Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a.   umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b.   umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c.   umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
  1.  
6.      Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7.    HAMA DAN PENYAKIT
            Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1)  penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2)  penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1.  Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2.  Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8.    P A N E N
       8.1.           Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9.    PASCA PANEN
            Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a)  Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b)  Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c)  Pengawetan telur dengan minyak kelapa
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikat
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e)  Pengawetan telur dengan garam dapur
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

10.  ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
            10.1.    Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Permodalan
a.  Modal kerja
- Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000
- Biaya kelancaran usaha dan lain-lain                          
Rp 108.000.000,-
Rp 4.000.000,-
b.  Modal Investasi
- Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,-           
Rp 18.000.000,-
     Jumlah kebutuhan modal
Prasyaratan kredit yang dikehendaki:
- Bunga (menurun) 20% /tahun
- Masa tanggung angsuran 1 tahun
- Lama kredit 3 tahun                                                    Rp 130.000.000,-

2) Biaya-biaya
a.  Biaya kelancaran usaha dan lain-lain                        Rp 4.000.000,-
b.  Biaya tetap
- Biaya pengambalian kredit:
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III
- Biaya penyusutan kandang:
- biaya penyusutan kandang tahun I
- biaya penyusutan kandang tahun II
- biaya penyusutan kandang tahun III                          

Rp 14.723.000,-
Rp 86.125.000,-
Rp 73.125.000,-

Rp 3.600.000,-
Rp 3.600.000,-
Rp 3.600.000,-

3) Biaya tidak tetap
a.  Biaya pembayaran ransum:
- biaya ransum tahun I
- biaya ransum tahun II
- biaya ransum tahun III                                              
Rp 245.700.000,-
Rp 453.600.000,-
Rp 453.600.000,-
b.  Biaya pembayaran itik siap produksi:
- pembayaran tahun I
- pembayaran tahun II
- pembayaran tahun III                                                
Rp 108.000.000,-
-
-
c.  Biaya pembayaran obat-obatan:
- biaya pembayaran obat-obatan tahun I
- biaya pembayaran obat-obatan tahun II
- biaya pembayaran obat-obatan tahun III
(Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)      
Rp 2.457.000,-
Rp 4.536.000,-
Rp 4.436.000,-

4) Pendapatan
a.  Penjualan telur tahun I                                             Rp 384.749.920,-
b.  Penjualan telur tahun II                                            Rp 615.600.000,-
c.  Penjualan telur tahun III                                          Rp 615.600.000,-
d.  Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,-           Rp 5.700.000,-

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.

11. Kontak
      - Peternakan Akbar 
        Alamat  : Desa Air Napal Kecamatan, Air Napal. Kab. Bengkulu Utara Bengkulu.
       Call .082177349410 / chantika.akbar@gmail.com / doryakbar@ymail.com.
      - Peternakan Nurul Zikra.
        Alamat : Perumahan Puri Suma Kencana Blok C No.5 Pasir Putih - Tabing Kota Padang 
        Lokasi Kandang : 1. Desa Asam Kamba -Rawang Kec. Bayang Kab. Pesisir Selatan 2. Jl. Mandala         Painan
       Call : Yul 087895500150 / 081266023535

Minggu, 12 Desember 2010

BUDIDAYA TERNAK ITIK

Itik Unggul Petelur


1. ITIK ALABIO

Jenis itik Alabio merupakan salah satu Plasma nutfah yang memilki keunggulan sebagi itik petelur dan pedaging. Itik ini sudah lama dibudayakan di Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah. Itik ini lebih berkembang di Amuntai.
Berdasarkan Pengalaman beternak itik jenis ini itik Alabio bisa bertelur pada umur 20 minggu. Kami menetaskan telur yang diperoleh dari Balitnak Ciawi- Bogor. Hasil penetasan kurang memuaskan karena kesalahan proses transportasi telur tetas yang kurang aman, akan tetapi dari jumlah telur yang menetas pada tanggal 10 Juni 2010 kami coba untuk merawat dan memliharanya. Pada tanggal 11 Juli 2010 kami mencoba untuk menimbangnya ternyata berat badan itik umur 1 bln itu berkisar 850Gr - 1000gr kondisi ini kami tidak yakin atas hasil timbangan keraguan ini kami coba ulang kembali dengan jenis timbangan digital ternyata hasil timbangan menunjukan angka sama. Dengan memelihara itik Alabio sebulan kita sudah bisa menjadikan itik potong akan tetapi kondisi konsumen itik daging di Sumatera Barat belum menerima sebagai itik potong karena kita di Sumatera Barat, Riau, Jambi punya kebiasaan itik yang masuk pasar daging kebanyak itik afkir. Sebenarnya kalau kita hitung berat badan itik dengan umur yang muda tentu itik itu akan lebih gurih dibandingkan itik yang sudah tua.Pendapat lain di masyarakat ada yang mengatakan bahwa itik yang berumur kurang dari 2 bulan atau belum lengkap bulunya kalau kita masak akan terasa lebih anyir/amis. Sebenarnya jika penjual pecel lele yang ada di Sumatera Barat, dan provinsi tetangga jika menggunakan itik yang masih habis masa starter (2 bulan) tentu pecel lele goreng itiknya akan lebih laris manis......
Selanjtnya... Itik Alabio kami pelihara dengan memberikan pakan yang cukup zat gizinya baik makro nutrient maupun mikro nutrient sampai umur pase growe/dara dan layer. Kami menemukan lagi pengalama yang sangat berharga ternyata pada tanggal 7 November 2010 atau lebih kurang itik ini berumur 20 minggu (5 bulan) itik tersebut sudah bertelur dengan berat 40Gr telur hari 1, 2 dan pada hari ke 3 sudah mencapai 45 gr. Dengan perhitungan biaya pakan dan waktu mulai produksi ternyata Itik alabio merupakan salah satu jenis ternak unggas yang sangat membantu untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Hal menunjukan bahwa makhluk Allah itu diciptakan benar-benar untuk kesejateraan umatnya semoga hal ini menjadi salah satu bukti Kekuasaan Alkhaliq dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah..... moga ada manfaat ... wasalam.

TRANSISI HABITAT ALABIO DI AMUNTAI DAN SUMATERA BARAT

PETERNAKAN NURUL ZIKRA sudah melakukan pengembangan peternakan itik yang sebelumnya punya kebiasaan hidup di rawa-rawa atau sawah ke pola peternakan kering. Pada posting sebelumnya kami sudah memaparkan keunggulan Alabio. pada posting ini kami memaparkan transisi pola hidup alabio.
Alabio di daerah HSU Amuntai punya kebiasaan hidup di rawa-rawa dan sawah atau lingkungan basah/air. Berdasarkan beberapa refernsi buku yang kami pelajari bahwa itik jenis ini mencari pakan ikan-ikan kecil, ganggang hijau dan binatang lainnya yang hidup dirawa-rawa dan sawah. degan pola pemeliharaan ekstensif/gembala itik ini hanya mampu bertelur 130 butir/tahun/ekor dan ika dilakukan nsecara intensif beberapa referensi mengatakan bahwa jumlah produksinya mencapai 220-250 butir/tahun/ekor dengan berat telur 65-70Gr pada fase bertelur muda (1 minggu setelah bertelur).
Untuk itik pedaging jika kita menggunakan jenis alabio berdasarkan hitungan pakan yang dikonsumsi itu sangat menguntungkan sekali. Peternakan Nurul Zikra sudah melakukan perubahan pola kebisan hidup jenis itik ini menjadi itik lahan kering. Hasil transisi habitat alabio ini allhamdulillah membuah hasil yang sangat memuaskan. Hasil yang kami temukan Pemeliharaan Alabio ini dengan pakan yang cukup nutrisinya itik ini sudah bisa dijual umur 8 minggu dengan berat badan 1200Gr - 1350Gr. Pola yang kami lakukan adalah intensifikasi pada lahan kering dengan perhitungan ekonomi 1 ekor alabio bisa memperoleh keuntungan 40% tetapi karena jenis itik ini sangat susah untuk diperoleh bagi masyarakat maka untuk pengembangan dalam skala besar masih menemui kendala. Untuk Sumatera barat Kami Peternakan Nurul Zikra inssyaalah akan membantu penyedian jenis itik alabio ini.( by PETERNAKAN AKBAR cabang Bengkulu)